Tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja, buruh ancam demo

Unjuk rasa direncanakan digelar secara bersamaan di pelbagai daerah.

Aktivis buruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan aksi damai di depan kantor DPRD D.I Yogyakarta, Yogyakarta, Rabu (12/2).Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko/wsj.

Ribuan buruh mengancam melakukan aksi besar-besaran di Jakarta, dalam rangka menolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. Aksi gabungan itu diperkirakan dlakukan pada pekan terakhir Maret 2020. Bertepatan Sidang Paripurna DPR pertama usai reses.

Demikian kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (26/2). "Mungkin dilakukan pada 23 Maret setelah reses," ujar Said di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).

Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI), Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPI), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) juga akan ikut pada aksi tersebut.

"Bisa 50.000 sampai 100.000 ribu orang kalau digabungkan," ucap Said.

Unjuk rasa direncanakan digelar secara bersamaan di pelbagai daerah. Sementara untuk Jawa Barat dan Banten bergabung dengan massa buruh dari DKI Jakarta.