Tolak tambang, warga Banyuwangi mogok makan

Pertambangan di Tumpang Pitu menimbulkan banyak dampak.

Aksi warga Desa Sumberagung Banyuwangi Jawa Timur menolak tambang Tumpang Pitu di depan Kantor Gubernur, Selasa (25/2)/Foto Alinea.id/Adi Suprayitno.

Hanya ingin ditemui oleh Gubernur Jawa Timur, warga Desa Sumberagung, Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan aksi mogok makan di depan Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya.

Warga ingin menyampaikan secara langsung penolakan adanya tambang Tumpang Pitu di Banyuwangi. “Kami sepakat hari ini melakukan aksi mogok makan sampai gubernur Khofifah memenuhi permintaan kami yakni tutup tambang Tumpang Pitu,” tegas salah satu perwakilan warga, Usman, Selasa (25/2/2020).  

Tambang emas tersebut dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (PT BSI) dan PT Damai Suksesindo(PT DSI), keduanya merupakan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold, TBK dari sejak tahun 2012.

Usman mengaku pertambangan di Gunung Tumpang Pitu menimbulkan banyak dampak, baik sosial, ekologis, dan mengancam keselamatan ruang hidup warga Sumberagung.

"Lingkungan di Sumberagung rusak. Tahun 2016 muncul bencana lumpur dimana menimbulkan kerusakan pada kondisi lingkungan terutama di pesisir pantai pulau Merah yang ada di Sumberagung,” ungkapnya