Tuntutan para buruh terhadap presiden terpilih

Setidaknya ada 7 tuntutan yang disiapkan untuk disuarakan pada May Day.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (kanan) berorasi saat aksi Hari Buruh Internasional di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5). /Antara Foto

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dipastikan akan memperingati Hari Buruh atau May Day di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5) mendatang. Pada peringatan May Day tahun ini, KSPI mengusung tema 'Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi Adil Makmur'. 

Ketua Harian KSPI Muhammad Rusdi menerangkan, KSPI akan menuntut 7 isu untuk pemerintahan yang akan datang pada Hari Buruh kali ini. Isu pertama yang menjadi tuntutan KSPI ialah penghapusan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.

"Kami tetap akan menyuarakan agar pemerintahan terpilih menghapus PP tersebut karena PP itu telah menghambat kenaikan upah buruh dan membuat daya beli buruh juga masyarakat menjadi jatuh," ujar Rusdi dalam konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (29/4).

Isu kedua yang menjadi tuntutan KSPI adalah penghapusan outsourcing dan magang. Secara khusus, Rusdi mengkritik konsep pemagangan yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2017 di Cilacap, Jawa Tengah. 

Menurut dia, konsep pemagangan yang dicanangkan oleh Jokowi merupakan sebuah pengulangan kerja rodi atau kerja paksa di era romusa. "Hanya saja bentuknya lebih modern," ujar dia.