sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tuntutan para buruh terhadap presiden terpilih

Setidaknya ada 7 tuntutan yang disiapkan untuk disuarakan pada May Day.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Senin, 29 Apr 2019 16:32 WIB
Tuntutan para buruh terhadap presiden terpilih

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dipastikan akan memperingati Hari Buruh atau May Day di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5) mendatang. Pada peringatan May Day tahun ini, KSPI mengusung tema 'Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi Adil Makmur'. 

Ketua Harian KSPI Muhammad Rusdi menerangkan, KSPI akan menuntut 7 isu untuk pemerintahan yang akan datang pada Hari Buruh kali ini. Isu pertama yang menjadi tuntutan KSPI ialah penghapusan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan.

"Kami tetap akan menyuarakan agar pemerintahan terpilih menghapus PP tersebut karena PP itu telah menghambat kenaikan upah buruh dan membuat daya beli buruh juga masyarakat menjadi jatuh," ujar Rusdi dalam konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (29/4).

Isu kedua yang menjadi tuntutan KSPI adalah penghapusan outsourcing dan magang. Secara khusus, Rusdi mengkritik konsep pemagangan yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2017 di Cilacap, Jawa Tengah. 

Menurut dia, konsep pemagangan yang dicanangkan oleh Jokowi merupakan sebuah pengulangan kerja rodi atau kerja paksa di era romusa. "Hanya saja bentuknya lebih modern," ujar dia. 

Selain itu, KSPI juga mendorong agar pemerintah terpilih dapat memperbaiki sistem BPJS kesehatan yang karut-marut. Hingga kini, menurut Rusdi, rakyat Indonesia belum 100% dapat merasakan pelayanan BPJS.

"Isu BPJS Kesehatan harus menjadi skala prioritas karena karut-marut BPJS saat ini masih banyak. Padahal, kita punya triliunan APBN, harusnya bisa," terangnya.

Isu lain yang akan disuarakan KSPI ialah penurunan tarif listrik dan peningkatan kesejahteraan pekerja honorer. Rusdi juga menuntut penguasa baru dapat memerhatikan nasib para pengemudi ojek online

Sponsored

"Hanya awal saja (pengemudi ojek online) bisa mencapai Rp500 ribu sampai Rp1 juta (per hari). Tapi hari ini per kilometernya hanya dua ribu perak. Miris sekali," lanjut Rusdi.

Terakhir, KSPI akan menyuarakan demokrasi yang jujur dan adil (jurdil). Untuk meyuarakan perjuangan ini, menurut Rusdi, KSPI telah mengutus ratusan pengurus KSPI untuk bertarung pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. 

Berita Lainnya
×
tekid