Uji in vitro: 60-80% corona mati dengan eukaliptus

Perlu tahapan panjang dalam memanfaatkan biofarmaka sebagai obat modern.

Daun eukaliptus. Toptancilar.com.tr

Sebesar 60-80% coronavirus mati dengan eukaliptus. Ini berdasarkan hasil uji in vitro yang dilakukan Balai Penelitian Rempah dan Obat Kementerian Pertanian (Balittro Kementan).

"Hasil penelitian terakhir untuk eukaliptus sudah sampai molecular docking, mencocokkan ke virus, diuji in vitro, (hasilnya) 60 hingga 80% virusnya mati," ucap Kepala Balittro Kementan, Evi Safitri, via telekonferensi, Selasa (5/5).

"Tapi," sambung dia, "memang virusnya bukan (penyebab) Covid-19. Kami coba ke virus corona lain." 

Penambatan molekul (molecular docking), adalah metode komputasi yang bertujuan meniru peristiwa interaksi suatu molekul ligan dengan protein yang menjadi targetnya pada uji in vitro.

Dirinya melanjutkan, Balittro mencoba meneliti sejumlah biofarmaka dan rempah untuk mengatasi Covid-19. Jahe merah, kunyit, temulawak, kayumanis, cengkeh, kulit jeruk, jambu biji, meniran, sambiloto, seraiwangi, eukaliptus, kayuputih, dan virgin coconut oil (VCO), misalnya.