UMP hanya naik 8,51%, KSPI demo di Balai Kota DKI

Buruh memulai aksi dengan berdoa, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars buruh.

Ratusan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jakarta menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta.Alinea.id/Eka Setiyaningsih

Ratusan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jakarta menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Massa menolak Upah Minimum Provinsi (UMP) yang hanya naik 8,51%.

Massa mulai memadati Balai Kota pukul 11.10 WIB. Mayoritas menggunakan kaos berwana hitam dan merah serta topi dan pengikat kepala berwarna merah. Selain itu, tampak juga sejumlah atribut seperti bendera dan spanduk organisasi.

Buruh memulai aksi dengan berdoa, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars buruh.

"Hari ini, kita ada di depan Balai Kota. Pak Gubernur punya kontrak politik dengan buruh. Kami menagih janji gubernur untuk berani merevisi PP Nomor 78 Tahun 2015," ujar Ketua KSPI Jakarta Winarso, di depan Balai Kota DKI, Rabu (30/10).

Winarso bersama dengan buruh lainnya menuntut agar kenaikan UMP menjadi 16% atau jika ditotal senilai Rp4.600.000. Mereka menolak UMP hanya naik 8,51% seperti yang ditetapkan pemerintah.