UN dihapus pada 2021, Pengamat: Kelamaan

Selepas pelaksanaan UN 2020, penyelenggaraan sistem penilaian seperti itu tidak akan diselenggarakan kembali

Siswa mengikuti simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 3 Taruna Angkasa Jawa Timur di Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/11).AntaraFoto

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, mulai 2021 Ujian Nasional (UN) diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

"Berdasarkan survei dan diskusi bersama dengan unsur orang tua, siswa, guru, praktisi pendidikan, dan kepala sekolah diketahui, UN itu terlalu padat sehingga cenderung mengajarkan materi dan menghafal materi, bukan kompetensi," ujar Nadiem di Jakarta, Rabu (11/12).

UN dinilai juga membuat siswa dan guru stres. UN juga mengubah indikator keberhasilan siswa sebagai individu. Padahal sebenarnya, UN merupakan penilaian sistem pendidikan, baik itu sekolah, geografis hingga sistem pendidikan nasional.

"UN ini hanya menilai satu aspek saja, yakni kognitif. Bahkan enggak semua aspek kognitif kompetensi dites. Lebih banyak ke penguasaan materi dan belum menyentuh karakter siswa secara lebih holistik," terang dia.

Selepas pelaksanaan UN 2020, penyelenggaraan sistem penilaian seperti itu tidak akan dilaksanakan kembali. Sebagai gantinya, pada 2021 mulai melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.