Vaksin Covid-19 masih lama, ancaman ekonomi kian nyata

Mengatasi pandemi dan ekonomi harus berjalan seimbang

Rapid test Covid-19 di Puskesmas Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (2/4/2020)/Foto Antara/FB Anggoro.

Vaksin Covid-19 kemungkinan tercipta paling cepat 12 bulan, merujuk pada historis pembuatan vaksin untuk virus sebelumnya, termasuk data-data Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Terkait hal itu, Lembaga Survei Indonesian (LSI) Denny JA menyimpulkan bahwa pengobatan 100% atas virus ini masih terlampau lama untuk diharapkan. Sementara imbas pada ekonomi global begitu cepat.

"Vaksin butuh waktu paling cepat 12 bulan. Ini kalau kita hitung bisa baru muncul Februari, atau bahkan sampai Juni 2021. Artinya, semakin lama vaksin belum ditemukan, maka pengobatan 100% semakin lama," terang peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman saat konferensi pers virtual, Sabtu (16/5).

Menurut dia, hingga kini para peneliti di berbagai belahan dunia masih terus berlomba-lomba menemukan vaksin Covid-19. Yang paling mutakhir adalah lembaga yang disponsori pentolan Microsoft, Bill Gates.

Perusahaan itu pun menyebutkan, proses penemuan vaksin masih dalam tahap pengupayaan. Artinya belum dapat dipastikan vaksin ini bisa dihadirkan secepat mungkin.