Wapres beri sinyal naikkan anggaran riset dan pendidikan Indonesia

Wapres Ma'ruf Amin mengakui anggaran riset dan inovasi di Indonesia sangat minim.

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin. Foto: Setkab.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, anggaran riset dan inovasi atau pengembangan di Indonesia sangat minim. Menurut dia, menurunnya peringkat Indonesia di inovasi global 2021 menjadi pesan penting untuk menaikan anggaran riset dan menambah jumlah periset.

Hal itu diungkap Wapres Amin dalam sambutannya di acara peresmian fasilitas riset pangan milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), secara daring, Jumat (22/4).

"Dalam rangking inovasi global 2021, Indonesia berada di urutan ke-14 di Asia Tenggara dan Asia Timur, dan ke-87 di dunia. Turun dua peringkat dari 2020. Turunnya peringkat inovasi Indonesia di tingkat global mengabarkan pesan bahwa kita harus mengambil tindakan untuk memperbaiki aspek ini," ujar Amin.

Menurut Wapres, negara yang paling kompetitif di dunia adalah negara yang berinvestasi pada riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi. Sehingga, kata dia, tidak mengherankan bila porsi dari pendapatan domestik bruto (PDB) yang dialokasikan untuk riset dan menambah jumlah peneliti secara global kian meningkat. 

Mengutip laporan Badan Statistik Unesco, lanjut dia, pengeluaran global untuk riset dan pengembangan mencapai US$1,7  triliun atau angka tertinggi dalam sejarah. Saat ini, anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk riset dan pengembangan bahkan belum mencapai 1% dari PDB.