Wapres: Optimalkan teknologi untuk menutup peluang korupsi

Perbaikan itu akan diimbangi dengan pengawasan yang dapat melibatkan partisipasi publik melalui keterbukaan informasi.

Mendikbud Nadiem Makarim (kiri), Menparekraf Wishnutama (kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Komedian Sogi Indra Dhuaja (kedua kiri), dan Bedu (tengah) tampil dalam drama bertajuk Prestasi Tanpa Korupsi di SMKN 57 Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (9/12).AntaraFoto

Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mengingatkan kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju untuk tidak melakukan tindakan rasuah. Hal itu untuk menunjukan komitmen pencegahan dan pemberantasan korupsi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Presiden mempunyai arahan agar aksi pencegahan korupsi diprioritaskan pada sektor perizinan dan sektor pelayanan publik yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Contohnya pelayanan kesehatan dan pendidikan," kata Ma'ruf, dalam sambutan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, di Gedung Penunjang Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (9/12).

Acara tersebut juga turut dihadiri sejumlah pejabat seperti Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, dan Menkominfo Johnny G Plate.  Beberapa kepala daerah juga tampak hadir antara lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Beberapa toloh politik yang hadir seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD La Nyalla Mattaliti, dan Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat

Dia menjelaskan, pemerintah konsisten melakukan perbaikan regulasi dan tata kelola kelembagaan. Perbaikan itu akan diimbangi dengan pengawasan yang dapat melibatkan partisipasi publik melalui keterbukaan informasi.

"Pemerintah juga mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk menutup peluang korupsi kebijakan yang diterapkan antara lain, melalui pengembangan sistem berbasis elektronik yang mencakup e-planning, dan e-government," terang Ma'ruf.