Warga Jateng diminta jangan nekat balik ke Jakarta

Ganjar meminta, masyarakat yang sudah telanjur mudik untuk tetap tinggal di Jateng.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (tengah) didampingi Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono (kanan) mengunjungi kebun toga gardena Kelurahan Tegalsari, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (7/5). Kunjungan tersebut untuk mengetahui secara langsung tentang bantuan untuk warga yang terdampak COVID-19, tempat karantina pemudik dan penerapan PSBB Kota Tegal. Foto Antara/Oky Lukmansyah/nz

Warga Jawa Tengah (Jateng) diminta jangan nekat balik ke Jakarta setelah mudik di kampung halaman. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengimbau agar masyarakat menaati larangan tersebut guna memutus penyebaran Covid-19.

"Jangan ke Jakarta, wong sudah dikasih tahu kok, kecuali mereka yang bekerjanya di kantoran, pasti pulangnya kemarin pakai izin," kata Ganjar, di Semarang, Jateng, Selasa (26/5).

Menurut politikus PDIP itu, masyarakat tidak perlu balik ke Jakarta, apalagi ibu kota merupakan salah satu episentrum penyebaran virus SARS-CoV-2.

"Ketika di suatu tempat terjadi wabah, janganlah kamu mendekati daerah wabah itu. Itu saja rumusnya, yang nekat. Ya, anda akan mendapatkan kondisi yang tidak nyaman," ujarnya.

Ganjar meminta, masyarakat yang sudah telanjur mudik untuk tetap tinggal di Jateng, karena sudah disiapkan program pemberdayaan bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. "Mereka yang tidak bisa bekerja akan diberikan pelatihan, modal usaha hingga pemasaran sesuai potensi masing-masing," ungkap dia.