Waspada, reuni 212 ditunggangi HTI

Rencana aksi reuni 212 di Monumen Nasional pada Minggu (2/12) perlu diwaspadai ditunggangi oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Rencana aksi reuni 212 di Monumen Nasional pada Minggu (2/12) perlu diwaspadai ditunggangi oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). / Antara Foto

Rencana aksi reuni 212 di Monumen Nasional pada Minggu (2/12) perlu diwaspadai ditunggangi oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Rencana Persaudaran Alumni (PA) 212 yang akan menggelar aksi reuni di Monas, memang tengah menjadi polemik di tengah masyarakat. Ada yang mendukung, tak sedikit pula yang menolak aksi reuni 212.

Persaudaraan alumni (PA) 212 merupakan kumpulan massa yang merujuk pada aksi unjuk rasa yang digelar pada 2 Desember 2016. Aksi yang dimotori oleh Front Pembela Islam (FPI) menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjadi terpidana kasus penodaan agama.

Bukan tanpa alasan polemik mencuat, pasalnya rencana tersebut digelar di tengah situasi politik yang memanas. Tak bisa dipungkiri, residu konflik Pilkada DKI Jakarta 2017 turut terbawa dalam aksi reuni tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Guru Besar sekaligus Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Sukron Kamil, menilai aksi reuni 212 tersebut memang berniatan politis. Sebab, tak bisa dipungkiri, kelompok Islam ini memiliki afiliasi dengan salah satu pasangan calon yang berlaga di Pilpres 2019.