Waspadai munculnya bakteri super dari peternakan

Penggunaan antibiotik berlebihan di peternakan picu masalah kesehatan.

Ayam ternak/Foto Pixabay.

Munculnya "superbug" atau bakteri super dari peternakan bisa menghadirkan bahaya nyata bagi kesehatan masyarakat global. Laporan World Animal Protection (WAP) bertajuk "Memicu Krisis" periode 18-24 November 2020 mencatat bahwa, superbug yang kebal antibiotik muncul di peternakan dari penggunaan antibiotik yang berlebihan. Bakteri tersebut kemudian memasuki rantai makanan dan lingkungan sekitar.

Umumnya, antibiotik digunakan di peternakan seperti dalam memelihara ayam pedaging yang ditempatkan dalam kondisi penuh tekanan dan sempit. Sehingga situasi ini menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri hingga muncul penyakit.

Ketika bakteri super ditularkan dari hewan ke manusia, maka akan membuat lemah dan tak mampu melawan penyakit. Dilaporkan, sudah 700.000 orang meninggal setiap tahun akibat infeksi yang tidak dapat diobati dengan antibiotik.

Survei Kementerian Pertanian pada 2017 menunjukkan bahwa 81,4% peternak menggunakan antibiotik pada unggas untuk pencegahan penyakit, 30,2% peternak menggunakan antibiotik untuk pengobatan, dan 0,3% masih menggunakannya untuk promosi pertumbuhan.

Pemerintah telah mengeluarkan peraturan pelarangan colistin melalui Peraturan Menteri Nomor 09160/PK.350/F/12/2019. FAO juga menyatakan Indonesia termasuk di antara lima negara dengan proyeksi persentase peningkatan konsumsi antimikroba terbesar pada tahun 2030.