Ziarah ke Pondok Ranggon, SDR ingatkan utang sejarah gerakan reformasi

Di pemakaman umum Pondok Ranggon terdapat blok khusus yang terdiri dari 113 nisan korban kerusuhan 13-15 Mei 1998 di Jakarta. 

Ziarah ke Pondok Rangon, SDR ingatkan utang sejarah gerakan reformasi. Foto Dok

Kerusuhan Mei 1998 merupakan rangkaian yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah reformasi di Indonesia. Kejadian ini melekat dengan Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 yang menyebabkan 4 mahasiswa Universitas Trisakti gugur.

Dalam rangka mengenang 24 Tahun Reformasi, Aktivis 98 sekaligus Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto memilih ziarah ke kompleks pemakaman korban kerusuhan Mei 1998 di pemakaman Pondok Ranggon. 

Di pemakaman umum Pondok Ranggon terdapat blok khusus yang terdiri dari 113 nisan korban kerusuhan 13-15 Mei 1998 di Jakarta. 

"Saya berdoa agar tragedi kemanusiaan ini tidak terulang lagi di republik tercinta kita. Cukup lah tragedi menjadi pembelajaran tentang kejinya sebuah perpecahan anak bangsa," ujar Hari. 

Dia menambahkan perlunya menjaga persatuan dan kesatuan serta memegang teguh konstitusi dan ideologi Pancasila sebagai perekat bangsa.