Hasil penjualan Chelesa akan disumbangkan untuk korban konflik Rusia-Ukraina

Hasil penjualan akan disimpan ke rekening bank Inggris yang dibekukan dengan maksud untuk disumbangkan 100% untuk tujuan amal.

Logo Chelsea FC. Foto twitter.com/ChelseaFC

Chelsea dijual ke konsorsium yang digawangi investor olahraga dari Amerika Serikat, yakni Todd Boehly. Sekaligus mengakhiri 19 tahun kepemilikan dan investasi besar-besaran oleh Roman Abramovich yang dipaksa untuk melepas klub Liga Premier itu.

Harga jual 2,5 miliar pound (US$3,1 miliar) adalah nilai yang paling menguntungkan yang pernah ada untuk tim olahraga di seluruh dunia. Tetapi Abramovich tidak dapat menerima hasil penjualannya padahal dia berharap akan menggunakan hasil penjualan Chelsea untuk yayasan bagi para korban perang di Ukraina. 

Chelsea dalam keterangan resminya pada Sabtu (7/5) waktu setempat mengatakan, bahwa persyaratan untuk pembelian klub London Barat telah disepakati dengan konsorsium yang juga menampilkan Mark Walter, yang juga merupakan bagian dari grup Dodgers, miliarder Swiss Hansjorg Wyss dan pendanaan dari perusahaan ekuitas swasta Clearlake Capital.

Liga Premier harus menyetujui mereka sebagai kepemilikan baru dan pemerintah harus menandatangani pemilik yang baru di bawah persyaratan lisensi yang memungkinkan Chelsea untuk terus beroperasi sebagai bisnis hingga 31 Mei. Saat ini Chelsea merupakan salah satu aset Abramovich yang dibekukan.

Abramovich mengatakan akan menghapus pinjaman lebih dari 1,5 miliar pound (US$1,9 miliar) ke Chelsea. Tetapi itu diperumit oleh sanksi yang diberlakukan oleh pemerintah Inggris sebagai bagian dari tindakan keras terhadap orang kaya Rusia yang memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin menyusul invasi di Ukraina pada Februari.