OPINI: Saat Hugo Samir membunuh pertandingan

Elaman bergerak siaga menyambut si kulit bundar yang melesat turun. Tapi sepersekian detik sebelum bola itu jatuh, dia malah tampak ragu.

Hugo Samir. Foto: PSSI

Hugo Samir masuk di menit 83. Sebagai pengganti untuk Nomor 10. Nomor keramat di punggung Egy Vikri. Itu juga pakaian kebesaran semua bintang dunia. Dulu milik Pele dan Maradona. Sekarang dipakai Messi, Mbappe, Jenni Hermoso yang dicium Luis Rubiales, dan banyak lagi.

Di garis tepi, sebelum masuk lapangan. Hugo sejenak berkacak pinggang. Di sampingnya, wasit keempat mengangkat papan. Papan nomor pergantian pemain. Pemain Egy, penggantinya Hugo. 

Maju dari bangku cadangan, Hugo berlari kecil di tempat, di pinggir lapangan. Kedua kaki dia lincahkan kiri-kanan bergantian. Sambil kedua tangannya berkibas saling silang. Menunggu izin boleh masuk ke tengah permainan.

Egy berlaku sportif. Tak mau mengulur waktu. Segera lari bergegas keluar. Hugo menadahkan tangan, minta sambutan. Tangannya ditepuk Egy sembari memberi senyum tipis khas aura pemain kenamaan.

Sejenak, hanya sejenak, striker pengganti tidak menunggu lama. Langsung terlibat dalam duel perebutan bola. Ia mencoba sergap bek Kirgistan. Wasit meniup peluit tanda pelanggaran.