7 Kritik pedas Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan

"Inilah keadaan dan kondisi yang saya sebut kejanggalan besar, paradoks Indonesia. Negara kaya, rakyatnya masih banyak yang miskin."

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat pidato kebangsaan, Senin (14/1) malam. (Foto: Kudus Purnomo/Alinea.id)

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali melontarkan kritik pedas kepada lawan saat pidato kebangsaan 'Indonesia Menang'.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memaparkan visi-misi di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1) malam.

Sebelum memaparkan visi-misi, Prabowo kembali melontarkan kritik dan kegelisahan pada kondisi bangsa saat ini. Tentu saja, kritik itu membidik pasangan calon petahana, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Prabowo membuka pidatonya dengan mengutip sebuah sajak yang ditemukan di dalam kantong baju milik seorang perwira muda. Dia gugur dalam pertempuran di Banten pada tahun 1946.

"Kita tidak sendirian. Beribu-ribu orang bergantung kepada kita. Rakyat yang tak pernah kita kenal. Rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal. Tetapi, apa yang kita lakukan sekarang, akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka," ucap Prabowo yang didampingi oleh Sandiaga Uno.