Prabowo Subianto diminta berhenti menakut-nakuti rakyat

Di tahun 2019, Prabowo mestinya lebih menggunakan cara-cara yang mendidik masyarakat saat berkampanye.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melambaikan tangan kepada warga yang menghadiri peringatan 14 tahun bencana tsunami Aceh di Pelabuhan Pendaratan Ikan, Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Rabu (26/12/2018). Selain menhadiri peringatan 14 tahun bencana tsunami Aceh, Capres Prabowo Subianto juga berziarah dikuburan massal korban gempa dan tsunami Siron serta bertemu dengan relawan pemenangan Pilpres 2019. ANTARA FOTO

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, mengatakan sebaiknya capres nomor urut 01 Prabowo Subianto berhenti menakut-nakuti rakyat. Di tahun 2019 ini, Prabowo mestinya lebih menggunakan cara-cara yang mendidik masyarakat saat berkampanye, yakni dengan menyampaikan gagasan, program, dan adu rekam jejak. Jangan malah menakut-nakuti rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikan Charles menanggapai pidato Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada 30 Desember 2018. Dalam pidato terakhirnya di tahun 2018, Prabowo mengatakan selang cuci darah di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta digunakan oleh 40 orang berbeda. 

“Pak Prabowo hendaknya tidak terus-menerus menakut-nakuti rakyat dengan informasi hoaks,” kata Charles menanggapi.

Charles menuturkan, jangan sampai ketika sudah muncul gelombang protes, baru meminta maaf kepada masyarakat. Hoaks itu, menurutnya, bisa dicegah dengan tertib klarifikasi, bukan diselesaikan dengan minta maaf berkali-kali. 

Menurut Charles, informasi yang disebarkan ke ruang publik oleh Prabowo Subianto belum bisa diklarifikasi kebenarannya. Hal tersebut polanya sama saja dengan berita bohong atau hoaks yang disebarkan kepada masyarakat.