Banjir hoaks jelang pemilu, Jokowi dan Prabowo jadi sasaran

Tercatat, ada 353 informasi hoaks yang beredar di tengah-tengah masyarakat selama 7 bulan terakhir

Ilustrasi Hoaks. Foto: Pixabay

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan selama 7 bulan terakhir atau dari rentang Agustus 2018 hingga Februari 2019, jumlah penyebaran hoaks atau berita bohong meningkat pesat. Tercatat, ada 353 hoaks yang beredar di tengah-tengah masyarakat selama kurun waktu tersebut.

“Pada Agustus ada 25 informasi hoaks. Desember meningkat tiga kali menjadi 75. Januari meningkat tujuh kali menjadi 175. Februari sudah 353,” kata Menkominfo Rudiantara usai menghadiri acara seminar di Balai Kartini, Jakarta pada Kamis, (28/3).

Rudi menjelaskan, penyebaran hoaks meningkat dari sebelumnya hanya 7% menjadi 13%. Adapun hoaks yang beredar di dunia maya paling banyak terkait isu politik. Itu terjadi karena saat ini merupakan tahun politik dan menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2019. 

“Hoaks yang menyebar itu bervariasi, mulai dari hoaks tentang Pak Joko Widodo, dan juga ada hoaks tentang Pak Prabowo,” tuturnya.

Adapun penyebaran hoaks tersebut paling banyak beredar di jejaring media sosial Facebook, Instagram dan pesan instan. Sedangkan di Twitter, penyebaran hoaks sudah semakin menurun.