BPN: Kami tak pernah bilang Pak Jokowi komunis

Debat keempat Pilpres 2019 dinilai jadi ajang klarifikasi.

Presiden Joko Widodo memperkenalkan kartu sakti kebijakannya kepada warga. Antara Foto

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dian Islamiati Fatwa, mengaku pihaknya tak pernah menuding calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo sebagai seorang yang menganut paham komunis. 

Sebaliknya, kata Dian, malah calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang diserang dengan tudingan ingin mendirikan negara Islam dengan menerapkan khilafah. 

Karena itu, dia menilai, pada debat keempat pemilihan presiden atau Pilpres 2019 yang akan berlangsung pada Sabtu, (30/3) di Hotel Shangrila nanti bakal jadi ajang untuk klarifikasi dari masing-masing kedua calon presiden tersebut. 

“Saya pikir penting sekali mengklarifikasi. Kami tidak pernah mengatakan bahwa Pak Jokowi itu komunis lho,tidak pernah. Apa yang dilakukan oleh mereka justru menyebut Prabowo akan mendirikan khilafah,” kata Dian dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Jumat, (29/3).

Dian memastikan, pada debat capres kali ini Prabowo tak akan melempar narasi yang bisa menyulut perpecahan. Pihaknya justru ingin menjaga marwah kelembagaan bahwa ajang pemilu kali ini bisa berjalan damai. Sebab, bagi paslon 02, Prabowo-Sandi, persoalan ideologi dianggap sudah selesai.