BW nilai saksi kubu Jokowi tak bisa tepis janggalnya pelatihan di Kelapa Gading

BW juga mempertanyakan kehadiran Jokowi, Moeldoko, dan Ganjar Pranowo di pelatihan tersebut.

Ketua Tim kuasa hukum pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Bambang Widjojanto selaku pemohon mengikuti sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (18/6). /Antara Foto

Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto (BW) menilai saksi fakta yang dihadirkan kubu Jokowi-Ma'ruf, Anas Nashikin, tidak mampu menepis keterangan yang diungkap saksi yang ia hadirkan di sidang sebelumnya, Hairul Anas Suhaidi. 

Menurut BW, Anas terlihat berupaya menutup-nutupi banyak hal di persidangan, termasuk terkait kehadiran calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi), Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara pelatihan saksi yang digelar Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. 

"Contohlah, dia (Anas) menggunakan diksi istilah yang dipanggil misalnya senior. Presiden RI disebutnya senior, bukan petugas partai. Ini mana yang bener gitu? Ganjar disebutnya juga senior kan lucu? Dia kan penyelenggara negara," ujar BW kepada wartawan di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (21/6). 

Pada sidang Rabu (19/6) lalu, Hairul mengungkap ada slide materi bertajuk 'kecurangan bagian dari demokrasi' yang disampaikan dalam pelatihan saksi yang digelar Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf di kawasan Kelapa Gading pada 20 dan 21 Februari lalu.

Hairul mengaku tidak bisa mengingat secara pasti siapa yang memberikan materi ketika itu. Namun demikian, ia sempat menyebut nama Moeldoko dan Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai pemapar materi.