Cek fakta: Kata Sandi, defisit perdagangan RI dengan China US$18 M

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyoroti neraca perdagangan Indonesia yang defisit dengan China.

Pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di sela-sela debat terakhir Pilpres 2019. Alinea.id/ Ahmad Rifwanto

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyoroti neraca perdagangan Indonesia yang defisit dengan China. Menurut dia, Indonesia dibanjiri produk-produk impor dari luar negeri.

"Defisit perdagangan dengan China bahkan mencapai US$18 miliar, tidak heran hal ini membuat kita dibanjiri produk luar negeri," ujar Sandiaga, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4).

SALAH

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2018, Indonesia mencatatkan jumlah impor mencapai hingga US$188,625 miliar atau lebih tinggi ketimbang ekspor yang hanya mencapai US$180,069 miliar. Impor itu terdiri dari migas sebesar US$29,808 miliar dan non-migas US$158,816 miliar.

Untuk non-migas, China tercatat sebagai negara pengimpor terbesar ke Indonesia sebesar US$45,24 miliar. Untuk negara tujuan ekspor non-migas pun Indonesia paling banyak mengekspor ke China mencapai US$24,39 miliar. Dengan demikian, perdagangan non-migas Indonesia dengan China mengalami defisit sebesar US$20,85 miliar.