Gara-gara rekam jejak, keakuratan survei Median dipertanyakan

Perbedaan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandi kini hanya terpaut 9,2% berdasarkan survei Median.

Kedua pasangan capres dan cawapres ketika mengambil nomor urut di KPU. Antara Foto

Jaringan Masyarakat Muslim Melayu (Jammal) tak mempercayai soal keakuratan survei Median yang menyebut, perbedaan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandi kini hanya terpaut 9,2% pada Senin (21/1).

Koordinator Jammal, Rofiq Al Fikri, mengatakan berdasarkan rekam jejaknya, survei Median sebelumnya tak akurat. Lembaga survei yang dimiliki kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bernama Rico Marbun itu pernah mengeluarkan hasil survei pada Mei 2013. Di mana menempatkan PKS sebagai Partai dengan elektabilitas tertinggi.

“PKS berada di bawah PDIP dan Golkar menjelang Pemilu 2014, namun pada akhirnya hasil surveinya meleset jauh. Sebab, pada Pemilu 2014 PKS hanya menempati peringkat ke tujuh, jauh di bawah perolehan suara PDIP dan Golkar,” kata Rofiq di Jakarta pada Selasa (22/1).

Rofiq menduga, setiap hasil survei yang dikeluarkan Median ada campur tangan dari pemiliknya yang disebut Rofiq selalu ngawur. Karena itu, publik diimbau untuk tidak sepenuhnya mempercayai hasil survey yang dirilis Median.

Rofiq mengakui, hasil survei yang dikeluarkan Median mampu mempengaruhi opini public. Namun, peran serta publik dalam memilah-memilah informasi yang beredar bisa membawa publik tidak lagi mudah dibodohi.