Indosat rugi, perlukah membeli kembali?

Buyback saham Indosat yang dijanjikan Sandiaga Uno dinilai akan menjadi beban pemerintah.

Wacana membeli saham Indosat oleh Cawapres Sandiaga belum tentu disetujui pemegang saham.Alinea.id/Ahmad Rifwanto.

Wacana membeli kembali (buyback) saham PT Indosat Tbk (ISAT) kembali menghangat pada pemilihan presiden (pilpres) tahun ini. Kali ini, janji kembali membeli saham ISAT dilontarkan calon wakil presiden atau Cawapres Sandiaga Uno. 

Sandiaga beralasan buyback perusahaan telekomunikasi yang dilepas pada era Presiden Megawati ini perlu dilakukan demi menopang program single identification number (SIN) KTP-el. Makanya, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut akan mengusahakan buyback ISAT. 

Sebelum Sandiaga, Joko Widodo (Jokowi) saat maju menjadi Presiden 2014 pernah berjanji akan membeli ISAT dengan asumsi pertumbuhan ekonomi mencapai 7%. Namun hingga saat ini, janji Jokowi urung ditepati dengan asalan kondisi ekonomi terkini tidaklah bijak menguasai saham mayoritas ISAT. Lagipula, kinerja keuangan ISAT juga tidak menggembirakan.  

Buyback saham Indosat yang dijanjikan Cawapres Sandiaga Uno pun justru dinilai akan menjadi beban pemerintah, apalagi keuangan Indosat belum membaik. Pengamat saham menyebut kalaupun berencana untuk buyback saham Indosat harus dipertimbangkan matang-matang. 

Pengamat Saham Lanjar Nafi menilai, keinginan Sandiaga merengkuh ISAT belum tentu sejalan dengan perusahaan. Kata Lanjar, Indosat kemungkinan akan menolak dengan alasan kondisi keuangan yang belum membaik.