Jokowi dan Sandi kompak cari perhatian disabilitas

Kesetaraan bukan hanya berupa akses infrastruktur atau akses pendidikan kesehatan.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dipijat pasangan cawapresnya Sandiaga Uno saat jeda Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1)/ Antara Foto

Calon Presiden Joko Widodo mengatakan, ada perubahan paradigma negara setelah UU mengenai penyandang disabilitas keluar.

"Sebelumnya, kedermawanan dan bansos. Sekarang dengan UU baru, paradigmanya adalah pemenuhan hak-hak. Kami sudah memberikan fasilitas pemenuhan hak itu. Baik pekerjaan, perumahan, fasilitas umum ramah disabilitas. Meski belum di semua kota, tapi sudah dimulai," tutur dia.

Menanggapi itu, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan, kesetaraan bukan hanya berupa akses infrastruktur atau akses pendidikan kesehatan. Tetapi juga akses untuk bisa maju, mendapat peluang untuk membuka lapangan pekerjaan.

"Kami akan memastikan putra-putri terbaik bangsa yang difabel hidup untuk memenuhi potensinya. Mereka bukan jadi beban, mereka tidak butuh belas kasih, mereka butuh kesetaraan," ucap dia.

Aktivis disabilitas yang juga Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat Yeni Rosa Damayanti menyebutkan, meski telah ada undang-undang disabilitas, namun kesetaraan kepada kaum disabilitas belum sepenuhnya dirasakan.