Kampanye sukacita: Jangan lupakan substansi!

Pelaksanaan pemilu harus disambut dengan optimistis, dengan rasa bersyukur, dan riang gembira.

Pedagang mendorong gerobak berisi buah melintas di depan sejumlah bendera partai politik nasional yang dipasang di jembatan Pantee Pirak, Kota Banda Aceh, Sabtu (23/3/2019). Antara Foto

Pelaksanaan kampanye sudah memasuki hari ke-4. Masing-masing pasangan calon maupun tim kampanye pun telah terlihat melakukan aktivitas kampanyenya di berbagai daerah. Hal itu dimaksudkan untuk meyakinkan calon pemilih dengan menawarkan visi, misi, program, dan/atau citra diri peserta pemilu.

Berbeda dengan pemilu sebelumnya, pada kali ini, pemerintah dan penyelenggara pemilu mensosialisasikan kepada semua peserta, agar pemilu dilakukan dengan riang gembira atau sukacita. Maksudnya, suasana aman dan damai harus tetap terkondisikan. Suasana kampanye akan terlaksana tanpa ada gangguan keamanan yang bisa mengganggu jalannya pesta demokrasi.

Namun seiring dengan itu, peserta pemilu jangan sampai melupakan tugasnya untuk memberikan pendidikan politik. Peserta pemilu harus menyampaikan misi dan visi agar pemilih paham kenapa harus memilih peserta pemilu tertentu. Bukan hanya sekedar memperlihatkan joget dan bernyanyi di sosial media.

Pengamat politik dari UI Aditya Perdana mengatakan, pelaksanaan kampanye pada hari ke-4 masih terlihat senyap. Peserta pemilu tampaknya masih melanjutkan aktivitas yang dilakukan sebelum masa kampanye resmi dimulai. 

"Memang sebelumnya peserta pemilu sudah berkeliling ke sana dan sini. Jadi belum ada yang istimewa. Mungkin bedanya kalau sekarang sudah boleh menyatakan agar memilih peserta pemilu. Tetapi kami sangat berharap agar peserta pemilu lebih mementingkan substansi daripada gimik," harap dia, saat dihubungi Alinea.id, Jumat (1/12).