Makna iklan kampanye Prabowo Jokowi

Pengamat mengkritik penggunaan diksi Jokowi soal hijrah seolah menandakan kemunduran.

Jokowi saat berkampanye di Banten./Facebook

Masa kampanye calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) telah dimulai. Capres dan cawapres tidak hanya memanfaatkan kampanye terbuka dalam menyampaikan visi dan misi mereka, namun juga lewat iklan secara digital. 

Pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) misalnya telah menayangkan iklan tengah bershalawat. Berlatar belakang warna putih dan abu-abu, Jokowi-Ma'ruf memulainya dengan pesan kalau setiap suara menentukan masa depan bangsa. 

Pada akhir pidatonya, Jokowi mengajak agar masyarakat Indonesia berhijrah menuju Indonesia maju. Kemudian, kedua capres dan cawapres nomor urut 01 ini bershalawat dengan latar belakang anak-anak muda yang turut bershalawat.   

Pengamat semiotika ITB Acep Iwan Saidi menilai, iklan kampanye paslon 01 yang tidak gerak atau moving image terbilang cukup simbolik. Busana yang digunakan dan shalawat yang dilantunkan Jokowi-Ma'ruf seolah-olah merujuk kepada Islam NU. 

Meski begitu, Iwan mengkritik penggunaan kata hijrah yang diucapkan Jokowi. Hijrah dimaknai sebagai kondisi ironi. Hijrah kata Iwan adalah bagian dari perubahan dari keburukan ke kebaikan.