Manuver berisik tanpa taji Ijtimak Ulama jilid III

Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf menyebut rekomendasi Ijtimak Ulama III aneh dan menyesatkan.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5). /Antara Foto

Usai meramaikan peringatan Hari Buruh di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bergegas meninggalkan Ibu Kota, Rabu (1/5) sore. Ditemani hanya segelintir pengikut, Prabowo langsung menuju ke Hotel Lorin Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Di hotel itu, sejumlah ulama tengah berkumpul dan menggelar Ijtimak Ulama III. Bersama sejumlah pakar, para ulama pendukung Prabowo-Sandi itu tengah mendiskusikan kecurangan-kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019. Kehadiran Prabowo memang mereka nantikan. 

Tiba di Hotel Lorin, Prabowo langsung menggelar pertemuan tertutup dengan para ulama. Usai pertemuan, mantan Danjen Kopassus itu mengaku puas dengan keputusan yang dicapai dalam ijtimak. "Karena saya kira cukup komprehensif dan tegas. Terima kasih," katanya. 

Setidaknya ada lima poin rekomendasi yang menjadi putusan Ijtimak Ulama III. Salah satunya ialah mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendiskualifikasikan pasangan Jokowi-Ma'ruf dari kontestasi Pilpres 2019. 

Para ulama bersepakat tak mau pemilu ulang. "Di setiap pertandingan, kalau ada kecurangan itu, bukan diulang pertandingannya. Kalau diulang, mau sampai kapan? Dirugikan dong yang menang. Jadi, diskualifikasi," Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Martak.