Mengungkap gaya kepemimpinan Jokowi dan Prabowo

Kandidat yang dapat mengendalikan emosi dan menguasai materi dianggap berhasil menguasai panggung debat.

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3). Antara Foto

Debat keempat pemilihan presiden atau Pilpres 2019 yang mempertemukan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto baru saja usai. Namun dari debat itu, terungkap gaya kepemimpinan dari masing-masing kandidat capres. 

Pakar bahasa tubuh berbasis sains, Monica Kumalasari, mengatakan debat capres merupakan panggung mengatur kecerdasan emosi. Artinya, kandidat yang dapat mengendalikan emosi dan menguasai materi dianggap berhasil menguasai panggung debat.

Calon presiden Prabowo Subianto dinilai Monica kurang menguasai materi. Selain itu, mantan Danjen Kopassus itu juga kurang bisa mengendalikan emosinya. Ini terlihat dari nada bicaranya yang cukup tinggi. Ditambah dengan gestur tubuhnya yang menggambarkan perasaannya yang meluap-luap.

“Gerakan spontanitas dari beliau seperti tangan menunjuk-nunjuk, tangan di pinggang, dan pernyataan ‘jangan ketawa’ layaknya orang sedang marah. Kalau di lihat dari gesturnya, Prabowo lebih banyak menujukkan luapan emosinya,” kata Monica saat dihubungi Alinea.id di Jakarta pada Minggu, (31/3).

Menurut Monica, orang awam pun bisa merasakan dan melihat bahwa Prabowo sering meluapkan emosinya. Seperti ucapan Prabowo dalam debat keempat pada Sabtu malam (30/3) yang menganggap kekuatan pertahanan Indonesia sangat rapuh dan lemah. Pernyataan Prabowo itu sontak disambut gelak tawa oleh pendukung capres Jokowi.