Menhan: Sudahlah Gatot...

Saat memberikan sambutan dalam kampanye akbar Prabowo di Surabaya, Gatot mengkritik anggaran pertahanan Indonesia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan tanggapan usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/3). /Antara Foto

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu menegaskan TNI tidak mungkin mengambil uang rakyat untuk meningkatkan anggaran institusi tersebut. Pernyataan itu diutarakan untuk menanggapi kritik yang disampaikan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. 

"Sudahlah Gatot, anggaran pertahanan kita saat ini Rp108 triliun. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya hanya Rp50-60 triliun," kata Ryamizard di Jakarta, Senin (15/4).

Ryamizard mengatakan TNI merupakan tentara rakyat. Karena itu, kebutuhan rakyat yang harus diutamakan. "Kalau di India, militernya kuat namun rakyat banyak yang miskin, ketika musim panas mereka mati kepanasan, lalu saat musim dingin mereka mati kedinginan. Jangan sampai itu terjadi di Indonesia," ujarnya.

Ryamizard menilai tidak tepat menomorduakan kepentingan rakyat demi memperkuat pertahanan negara. Terlebih, dari pemetaan Kemenhan, tak banyak ancaman nyata terhadap pertahanan. Ancaman perang besar pun bisa diantisipasi.

"Masa TNI sebagai tentara rakyat, rakyat di nomor duakan? Nomor satu adalah rakyat. India itu militernya nomor satu di Asia, tapi banyak rakyat tidak punya rumah. Masa Indonesia mau seperti itu?" katanya.