Partai Demokrat tak tegas, pendukungnya alihkan dukungan ke Jokowi

Ketidaktegasan Partai Demokrat dipertunjukkan Agus Harimurti Yudhoyono saat pidato politiknya beberapa waktu lalu.

Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) bersalaman dengan sejumlah simpatisan saat kegiatan AHY Saweu (kunjungi) Aceh 2019 di Gedung Olahraga dan Seni (GOS) Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Selasa (5/3/2019). Antara Foto

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut kalangan umat Islam di Partai Demokrat bakal mengalihkan dukungannya kepada calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin. Alasannya, karena partai berlambang Mercy itu tak tegas menentukan sikapnya pada Pemilu 2019.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menjelaskan dari hasil survei yang dilakukannya selama seminggu atau pada 18 sampai 25 Februari 2019, menunjukkan 61,2% pemilih muslim di Partai Demokrat memilih mendungkung Jokowi-Ma'ruf. Sedangkan 36,7% mendukung Prabowo-Sandiaga.

“Partai Demokrat kurang tegas dalam menentukan sikap politiknya, sehingga terkesan adanya pembiaran terhadap kadernya untuk memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf. Jadi, mau pilih si A atau si B, tidak jelas,” kata Ardian saat ditemui Alinea.id di Jakarta, Selasa (5/3).

Ketidaktegasan itu, lanjut Ardian, bahkan dipertunjukkan secara gamblang oleh Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, dalam pidato politiknya pada Sabtu, (2/3). Menurut Ardian, dalam pidatonya  AHY sangat terlihat tak tegas dalam menentukan sikap politik partainya. 

“Kemarin saja dia (AHY)  saat melakukan orasi itu kurang jelas siapa yang akan dia dukung, sehingga ini memperlihatkan kepada kadernya kalau dia membebaskan. Ini yang membuat pemilih Demokrat lebih banyak dukung terhadap Jokowi dibandingkan Prabowo,” ucapnya.