Tawaran adu gagasan capres sudah dimulai, pengamat: Kabar baik untuk demokrasi

Untuk kali pertama sejak Pilpres Langsung 2004, pertarungan gagasan sudah mulai sejak dini.

Ilustrasi. Alinea.id/Dwi Setiawan

Belum lama ini persaingan antar bacapres memasuki level baru, setelah Anies Baswedan (ABW) mengeluarkan “serangan” terkait sejumlah kebijakan pemerintah.

Mulai dari tuntutan akses yang sama terhadap setiap capres untuk bertarung, jangan ada penjegalan, mafia APBN, korupsi, pentingnya adu gagasan daripada sekedar lari dan posting di sosmed (pencitraan), hingga kinerja membangun jalan nasional yang diklaim lebih baik era sebelumnya daripada pemerintahan saat ini.

Apa yang bisa diambil dari adu gagasan tersebut? Pengamat politik yang juga dosen Fisip Universitas Al-Azhar Indonesia Zaenal A Budiyono mengatakan, untuk kali pertama sejak Pilpres Langsung 2004, pertarungan gagasan sudah mulai sejak dini.

"Biasanya gagasan (visi & misi) baru akan menjadi topik saat tiba masa debat capres," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (23/5).

Pilihan strategi ABW yang mengedepankan serangan terhadap kebijakan, dinilainya merupakan kabar baik bagi demokrasi. Pasalnya, memang seharusnya para capres mengambil opsi itu jika ingin merebut hati pemilih. Hal yang sama berlaku di banyak negara demokrasi mapan. Di mana, adu gagasan (serangan terhadap kebijakan pemerintah oleh capres oposisi) adalah sesuatu yang lazim.