Pertarungan politik di Jabar jadi atensi Polri

Perebutan suara di Jabar diprediksi berlangsung alot dan potensial menghadirkan konflik horizontal.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan paparannya pada konferensi pers akhir tahun Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12). Foto Antara

Pertarungan politik di Provinsi Jawa Barat (Jabar) diprediksi bakal berlangsung panas. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, bakal memperkuat pengamanan di Jabar demi memastikan penyelenggaraan Pemilu 2019 berlangsung secara damai dan minim konflik. 

"Karena proporsi kedua pasangan calon (Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi) akan sangat dinamis. Daerah itu (Jabar) penting untuk pertarungan dan memiliki pemilih yang cukup besar," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/12)

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada sebanyak 30,794,678 pemilih pada Pilgub Jabar. Para pemilik hak pilih itu tersebar di 27 kabupaten dan kota. Angka tersebut diperkirakan relatif tidak bakal banyak berubah pada Pilpres 2019. 

Pilgub Jabar dimenangkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzanul Ulum dengan raihan 7.226.254 suara atau sekitar 32,88%. Pasangan tersebut didukung empat partai, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem dan Partai Hanura. 

Sebelumnya, Jabar dikenal sebagai basis suara Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) yang sukses mendudukkan Ahmad Heryawan sebagai gubernur selama dua periode. Bersama Gerindra dan Partai Demokrat, PKS mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.