Pidato Prabowo tak ada yang baru, mengandalkan krisis sebagai isu

Prabowo masih mengandalkan krisis sebagai isu jualannya yang ditawarkan kepada masyarakat. 

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) menyapa pendukung saat akan menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019). Prabowo-Sandiaga menyampaikan pidato kebangsaan dengan tema

Pidato kebangsaan yang disampaikan Calon Presiden Prabowo Subianto di JCC Senayan pada Senin (14/1) malam tidak ada yang baru. Pasalnya, Prabowo masih mengandalkan krisis sebagai isu jualannya yang ditawarkan kepada masyarakat. 

“Prabowo tetap mengandalkan strategi our brand is crisis dengan mengatakan, situasi negara saat ini sedang berada di tengah krisis,” kata Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily di Jakarta.

Ace mengatakan, Prabowo berpidato membaca teleprompter yang hanya dipenuhi retorika tapi tetap klise dan miskin gagasan segar. Oleh Prabowo, kata Ace, semua dilihat buruk, sengsara, tertinggal, terbelakang dan tergantung. Cara itulah yang ditampilkan kepada publik, seolah Prabowo datang sebagai juru selamat. 

Menurut Ace, penggambaran situasi yang disampaikan Prabowo mengingatkan pada pidato Donald Trump. Prabowo terlihat berupaya menjiplak Donald Trump dalam pemilu AS dengan mengaduk-aduk sentimen dan emosi publik. Caranya, mengangkat suatu kejadian sebagai contoh yang dramatis. Namun, sayangnya tidak disertai data dan fakta akurat.

Tawaran program aksi yang dilakukan Prabowo disebut Ace tidak ada yang asli. Sebagian besar yang dijanjikan Prabowo dalam pidatonya sudah dikerjakan Jokowi. Contohnya, stabilisasi harga, pembukaan lapangan kerja, penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan, penguatan BUMN sebagai agen pembangunan.