Prabowo bantah hendak mengerdilkan instansi Polri

Prabowo berkonsultasi terlebih dahulu dengan para petinggi Polri untuk meminta masukan membangun institusi tersebut.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa pendukungnya sebelum menghadiri kuliah umum di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/3/2019). Antara Foto

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, membantah dirinya hendak mengerdilkan peran institusi kepolisian jika terpilih sebagai Presiden RI periode 2019-2024. Sebaliknya, Prabowo mengatakan bakal memperkuat peran kepolisian.
 
Demikian dikatakan Prabowo dalam pidato kebangsaannya di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (8/3). Menurutnya, penguatan instansi kepolisian diperlukan untuk menjamin jalannya agenda perubahan menuju Indonesia Adil Makmur.

Prabowo menjelaskan, Indonesia saat ini berada di tengah berbagai ancaman krisis. Mulai dari krisis pangan, sumber daya alam, hingga krisis air. Untuk menghadapi ancaman itu, dibutuhkan lembaga penegak hukum yang kuat dan bersih.

“Kita harus bangkit dari krisis dan punya pemerintahan yang bisa menghadapi tantangan besar. Karenanya, kita harus punya lembaga penegak hukum yang kuat. Jadi, kita perlu jaksa dan polisi yang unggul,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menepis isu bahwa dirinya ingin mengerdilkan institusi kepolisian jika dirinya terpilih menjadi presiden. Menurut Prabowo, informasi itu tidaklah benar. Sebaliknya, ia menyatakan akan memperkuat Polri.

“Sekarang ada yang takut-takuti supaya polisi gerak, ancam kita. Dikatakan, polisi kalau Prabowo presiden akan di bawah kementerian akan dikecilkan. Itu tidak benar,” katanya.