Dari petisi UGM hingga manifesto Unair: Saat akademisi bersatu menasihati Jokowi

Gelombang protes kalangan akademikus terhadap manuver-manuver Jokowi terus membesar.

Guru besar ilmu psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Koentjoro (tengah) membacakan isi petisi Bulaksumur di kampus UGM Yogyarkarta, awal Februari 2024. /Foto tangkapan layar fakultas Pancasila UGM

Gelombang protes kalangan akademikus terhadap manuver-manuver politis Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024 terus membesar. Teranyar, civitas academica Universitas Airlangga (Unair) berencana merilis manifesto untuk mengingatkan agar Jokowi berhenti "cawe-cawe" di ajang kompetisi elektoral. 

Dosen ilmu politik Unair Airlangga Pribadi Kusman mengatakan pembacaaan pernyataan protes kalangan akademikus Unair akan digelar di Gedung Pascasarjana, Kampus Dharmawangsa, Unair, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/2) depan. 

Pernyataan sikap yang dinamai "Manifesto Akademisi, Keluarga Besar dan Alumni Universitas Airlangga beserta Kolega Sejawatnya" itu bakal dihadiri 93 akademikus, mulai dari dosen, guru besar, hingga kalangan alumnus. 

"Hal (pernyataan sikap) ini merupakan bagian dari pelaksanaan komitmen kami sebagai kalangan intelektual untuk menegakkan demokrasi dan menjaga republik," ucap Airlangga saat dihubungi Alinea.id, Sabtu (3/2). 

Airlangga menegaskan pernyataan sikap atau petisi itu merupakan ekspresi keresahan kalangan akademikus Unair atas perilaku Jokowi yang dianggap sudah kelewat batas dalam mengintervensi jalannya pemilu. Keresahan itu sudah muncul sejak skandal Mahkamah Konstitusi (MK) terkuak ke publik.