Saat konstituen memunggungi pilihan parpol di Pilpres 2024

Sebagian besar konstituen parpol-parpol papan tengah memilih pasangan capres-cawapres yang berbeda dengan parpol.

Pendukung pasangan Ganjar-Mahfud dari kalangan kader dan simpatisan PPP memeriahkan acara pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Menteng, Jakarta Pusat, 14 November 2023. Alinea.id/Faisal Adnan

Kedekatan konstituen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan calon presiden Ganjar Pranowo ternyata masih membekas. Sigi Pusat Poling Indonesia (Puspol) yang digelar pada Desember 2023 menunjukkan pemilih PSI terbelah. Sebagian besar konstituen PSI, tepatnya 40,9%, menyatakan bakal mencoblos pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. 

"Ini menunjukkan tidak semua (konstituen) partai politik itu solid memilih pasangan yang diusung (parpol tersebut)," kata Direktur Eksekutif Puspoll Muslimin Tanja saat memaparkan hasil survei secara daring, Selasa (2/1) lalu.

Sigi Puspoll menunjukkan dukungan konstituen PSI terhadap pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) berada di kisaran 31,8%. Sisa konstituen PSI lainnya, yakni sebanyak 27,3%, menyatakan bakal mencoblos pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). 

PSI sempat mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar sebagai capres pada Oktober 2022. Namun, sikap PSI berubah setelah Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), diangkat jadi ketua umum PSI. Pada Oktober 2023, PSI resmi mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran. 

Fenomena beda pilihan konstituen dan parpol di ranah pilpres ini tidak mutlak terjadi pada PSI saja. Konstituen sejumlah parpol dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), koalisi pengusung Prabowo-Gibran, juga tidak solid mengikuti arahan dari parpol.