Sentimen media dalam debat Jokowi Prabowo

Bandwagon effect digunakan kedua paslon capres untuk mendominasi pembicaraan dan menguasai opini di media.

Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin saat debat pertama Pilpres 2019.(Ahmadi Riwanto/Alinea.id)

Debat pemilihan presiden (pilpres) pertama yang berlangsung pada Kamis (17/1) pekan lalu menyisakan kritik kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) yang dinilai tidak berhasil meyakinkan publik pada persoalan hukum, HAM, terorisme dan korupsi. Media asing bahkan menurunkan berita soal buruknya kedua paslon pada debat.

ABC News menurunkan laporan dengan judul masyarakat Indonesia kecewa dengan debat presiden pertama, padahal debat tersebut sangat dinantikan. ABC News menyimpulkannya berdasarkan respons sejumlah masyarakat di sosial media.   

Nikkei Asian Review menulis, jawaban Ma'ruf Amin dalam debat pilpres soal terorisme mewakili kaum introvert. Atas jawaban tersebut, bahkan kubu pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga dinilai urung menyerang Ketua MUI karena berisiko mengasingkan pemilih konservatif. 

Sementara The Sidney Morning Herald menyebut kalau paslon capres dan cawapres dalam debat pertama seperti robot. Tidak mau mengambil risiko dari jawaban yang dipaparkan. 

Di sisi lain, sejumlah media nasional khususnya online, topik yang dibahas fokus pada peristiwa debat. Riset Alinea.id menarik data terkait pemberitaan kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) saat debat berlangsung di sejumlah media.