Survei LSI: Dukungan 212 dan FPI justru gerus Prabowo-Sandi

LSI Denny JA menemukan hasil riset dukungan dari alumni 212 dan ormas FPI justru menggerus elektabilitas Prabowo-Sandi.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menemukan hasil riset dukungan dari alumni 212 dan ormas FPI justru menggerus elektabilitas Prabowo-Sandi. / Facebook

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menemukan hasil riset dukungan dari alumni 212 dan ormas FPI justru menggerus elektabilitas Prabowo-Sandi.

Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan survei digelar pada periode 18-25 Februari 2019 melibatkan 1.200 responden. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan teknik wawancara tatap muka. Batas galat di kisaran 2,9%. 

Dari temuan survei tersebut, terungkap dukungan dari kelompok alumni 212 dan Front Pembela Islam (FPI) justru menggerus elektabilitas paslon nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kelompok minoritas dan muslim moderat menjadi semakin mendukung paslon nomor 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Menguatnya dukungan 212 dan FPI ke Prabowo-Sandi sejauh ini ternyata menurunkan dukungan di segmen pemilih minoritas dan muslim moderat," katanya dalam pemaparan hasil survei di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3).

Ardian mengatakan, mengkristalnya dukungan minoritas terhadap Jokowi-Ma'ruf, juga lantaran menguatnya kelompok Islam yang mendukung Prabowo-Sandi. Kelompok muslim pendukung Prabowo-Sandi rata-rata berpandangan Indonesia harus seperti Timur Tengah. Kelompok ini mayoritas berasal dari FPI dan elemen 212.