TKN minta Prabowo setop klaim kemenangan 

Hasto pun menantang kubu Prabowo beradu data dengan timnya.

Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres - Cawapres nomor urut 01 Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Moeldoko (kedua kanan) dan Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto (kanan) menyaksikan aktivitas pekerja di "War Room Real Count" TKN di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (21/4). /Antara Foto

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto meminta calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berhenti mengklaim telah memenangi Pilpres 2019. Ia pun menantang kubu Prabowo-Sandi beradu data dengan kubunya. 

"Pak Prabowo mengklaim kemenangan sepihak, tapi tidak pernah bisa menunjukkan hasil rekapitulasi penghitungan suara riil Pemilu 2019 berdasarkan data C1," kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/4).

Menurut Hasto, PDI-Perjuangan mendapat informasi bahwa Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sedang melobi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI untuk mendapatkan dokumen C1. Hal itu mengindikasikan kubu Prabowo tidak punya bukti-bukti yang kuat untuk mengklaim kemenangan.

"BPN juga tidak kompak dengan menyebutkan tempat di mana rekapitulasi suara dilakukan. Karena itu, wajar jika publik menuduh klaim kemenangan yang dilakukan Pak Prabowo hanya tindakan provokasi tanpa bukti," katanya lagi.

Hasto pun mengatakan, sikap BPN yang tidak mau transparan membuka data klaim kemenangan menunjukkan bahwa kubu Prabowo sedang menebar kebohongan. "Ini menjadi indikasi kebohongan dalam politik," ujar politikus PDI-Perjuangan (PDI-P) itu.