Wapres JK imbau Perguruan tinggi harus netral

JK mengimbau para alumni perguruan tinggi tidak mengatasnamakan almamater untuk mendukung capres-cawapres.

akil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menjadi pembicara dalam Seminar dan Dialog Nasional Penyiapan Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Revolusi Industri ke-4 di Jakarta, Senin (14/1). (Antara Foto)

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan perguruan tinggi harus netral dalam sikap politis menjelang Pemilu 2019. JK juga mengimbau para alumni perguruan tinggi tidak mengatasnamakan almamater untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Mendukung paslon manapun itu hak masing-masing, akan tetapi universitas harus independen, terutama universitas negeri. Alumninya tidak perlu lah terlalu jauh menyuarakan hak tersebut," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (14/1).

Pernyataan JK ini menyusul aksi dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 dari 10.000 alumni yang mengatasnamakan diri mereka berasal dari Universitas Indonesia. 

Mereka mendeklarasikan dukungannya kepada paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Plaza Tenggara, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1). Selain alumni UI, deklarasi dukungan ini juga diikuti beberapa alumni dari beberapa universitas lain, komunitas, dan organisasi masyarakat.

Meski terbilang wajar,  namun JK mengkhawatirkan aksi dukungan yang membawa nama instansi pendidikan tertentu dapat menyulut perpecahan.