Usaha Jokowi gaet generasi milenial dinilai janggal

Jokowi dinilai kurang tepat menggunakan istilah yang populer di kalangan generasi milenial.

Calon Presiden petahana Joko Widodo (tengah) bersama istri Iriana Joko Widodo (ketiga kanan) bersepeda onthel menuju lokasi Deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/3)./ Antara Foto

Calon presiden Joko Widodo kerap kali menggunakan istilah-istilah yang akrab di kalangan generasi milenial dalam melakukan kampanye. Pada debat keempat Pilpres 2019, Jokowi menggunakan istilah "Dilan" untuk menyampaikan konsep pelayanan pemerintah ke depan, yaitu "digital melayani". 

Namun demikian, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai, upaya yang dilakukan Jokowi untuk menggaet kalangan milenial sebagai hal yang janggal.

"Saya kira upaya pak Jokowi kami hormati, tapi janggal betul dalam diskusi kemarin," kata Hinca di Jakarta, Rabu (3/4)

Menurutnya, penggunaan istilah "Dilan" dalam debat keempat oleh Jokowi, telah menyumpang dari tokoh Dilan dalam novel karya Pidi Baiq. Nama Dilan semakin populer, terutama di kalangan milenial, setelah cerita ini diangkat ke layar lebar. 

Penggunaan istilah "Dilan" dalam debat keempat oleh Jokowi, diyakini sebagai upaya untuk menggaet para pemilih di kalangan tersebut. Dengan istilah "Dilan", Jokowi berusaha menjelaskan pada generasi milenial bahwa pemerintahannya akan mereformasi pelayanan publik melalui teknologi digital.