YLKI: Visi misi bidang kesehatan cawapres masih sektoral 

Lebih kepada visi misi seorang menteri, bukan seorang cawapres.

Sumber: YLKI

Dua cawapres telah selesai melakukan debat. Secara umum debat berjalan dengan baik, masing-masing cawapres juga telah memaparkan visi misinya. Kendati begitu, YLKI mencatat beberapa hal terkait debat tadi malam. 

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, mengatakan, visi misi yang disampaikan para paslon cawapres terlihat terlalu teknis, dan sektoral. "Lebih kepada visi misi seorang menteri, bukan seorang cawapres. Padahal persoalan yang ada harus disikapi dengan kebijakan yang komprehensif dan holistik," terang dia dalam keterangan tertulisnya.

YLKI juga menyayangkan wacana yang disampaikan keduanya terkait dengan persoalan BPJS Kesehatan dan stunting. Kedua paslon belum menonjolkan upaya preventif promotif secara serius, dan sistematis. Terbukti, para paslon tidak sedikitpun berbicara upaya pengendalian konsumsi tembakau.

Padahal baik stunting dan defisit BPJS Kesehatan sekalipun, sangat erat kaitannya dengan upaya preventif promotif, salah satunya adalah pengendalian konsumsi tembakau. 

"Benar stunting disebabkan karena kurangnya asupan gizi secara kronis pada rumah tangga miskin. Tetapi asupan gizi yang kurang itu karena alokasi pendapatan rumah tangga miskin lebih banyak untuk membeli rokok, bukan untuk membeli lauk pauk," terang dia.