Tentara pendudukan Israel memperbarui serangannya di Gaza pada 18 Maret, yang menghancurkan gencatan senjata.
Larangan Israel terhadap media internasional di Jalur Gaza yang dilanda perang memicu disinformasi dan penyebaran dehumanisasi, kata kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
“Sejak perang dimulai 1,5 tahun lalu, Otoritas Israel telah melarang masuknya media internasional ke Gaza untuk melaporkan secara independen,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah pernyataan, Kamis (17/4).
“Ini memicu propaganda, disinformasi, dan penyebaran dehumanisasi.”
Selain larangan tersebut, laporan yang kredibel dan kesaksian saksi mata dari organisasi bantuan tentang situasi di Gaza sedang didiskreditkan dan dipertanyakan, keluh Lazzarini.
“Aliran informasi yang bebas dan pelaporan independen adalah kunci untuk fakta dan akuntabilitas selama konflik. Gaza seharusnya tidak terkecuali,” kata kepala UNRWA.