Peristiwa

Curhat kampus yang terdampak efisiensi anggaran: "AC tak nyala, bahan praktik tak terbeli"

Efisiensi anggaran yang diberlakukan Prabowo bakal mengganjal mimpi Indonesia untuk memperbanyak universitas kelas dunia.

Selasa, 18 Maret 2025 12:16

Kebijakan pemangkasan anggaran yang diberlakukan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) mulai berdampak pada sektor pendidikan tinggi. Karena pemangkasan anggaran, dana bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) ikut turun. Kegiatan operasional kampus pun terganggu. 

Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember Profesor Yuli Witono bercerita mengatakan efisiensi anggaran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sudah langsung terasa dampaknya. Dana penelitian dan pengabdian masyarakat di Unej terpangkas signifikan.

"Dana penelitian dan pengabdian masyarakat turun drastis akibat efisiensi, yakni dari Rp46 miliar menjadi sekitar Rp20 miliar. Tentu ini akan berdampak pada kuantitas maupun kualitas kegiatan riset dan pengabdian masyarakat beserta keluarannya," kata Yuli kepada Alinea.id, Senin (17/3).

Sempat diisukan tak akan tersentuh kebijakan efisiensi anggaran, Kemendiktisaintek mengalami pemotongan anggaran pendidikan, dari Rp22,54 triliun menjadi Rp14,3 triliun. Nominal tersebut sangat jauh dari pagu anggaran 2025 yang diajukan kementerian, yakni sebesar Rp 57,6 triliun. 

Yuli mengatakan pemangkasan dana riset dan pengabdian masyarakat bisa berdampak pada reputasi Unej. Saat ini seluruh pejabat dan dosen di Unej dituntut berusaha keras untuk membangun kerja sama dengan pihak luar dan mencari sumber pendanaan baru.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait