Peristiwa

Di Bangladesh menganggur, di Rusia dipaksa bertempur

Perang di Ukraina telah memakan korban besar di pasukan Rusia, dan Moskow telah berupaya keras untuk mendapatkan lebih banyak pasukan untuk bertempur.

Senin, 14 April 2025 10:43

Kedutaan Besar Bangladesh di Moskow mengatakan sekitar selusin keluarga telah menghubungi mereka untuk meminta mereka membawa kembali putra-putra mereka yang mereka duga ditipu untuk bergabung dengan tentara Rusia.

"Kami tidak menyangka akan berakhir di medan perang," kata Mohammad Akram Hossain, yang mengklaim bahwa ia dan saudara iparnya telah mendaftar di sebuah agen perekrutan dan awalnya dijanjikan pekerjaan di Siprus, sebelum akhirnya ditawari pekerjaan di Rusia.

"Agen perekrutan mengatakan bahwa hanya visa kerja untuk Rusia yang tersedia, dan kami setuju untuk pergi," kata pria berusia 26 tahun itu kepada AFP, yang kini telah kembali ke negara Asia Selatan tersebut.

"Namun, kami tidak pernah membayangkan akan ditelantarkan seperti itu."

Pengangguran tinggi di Bangladesh dan ekonomi terpukul keras oleh protes tahun lalu yang menggulingkan pemerintah.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait