Harga beras premium di pasar ritel kini Rp73.500 per lima kilogram.
Intervensi pemerintah untuk menstabilisasi harga beras melalui penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke pasar mulai berdampak. Di pasar modern, harga aneka beras premium berangsur-angsur turun.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menyatakan beras premium mulai kembali hadir di pasar ritel setelah sempat ditarik karena isu beras oplosan. Harganya rata-rata disunat Rp1.000, yakni dari Rp74.500 per kemasan lima kilogram atau sesuai harga eceran tertinggi (HET), menjadi Rp73.500.
"Harapan kami, produksi baru ini benar-benar sesuai kualitas premium sehingga pasokan kembali stabil. Kualitas harus dijaga karena beras premium selama ini menjadi andalan bagi konsumen,” ujar Solihin dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (22/8).
Menurut Solihin, penjualan beras premium sempat terpengaruh akibat keputusan peritel menurunkan produk-produk lama yang terindikasi oplosan. “Volume penjualan berkurang karena merek beras yang terindikasi (oplosan) berkontribusi besar terhadap penjualan,” jelasnya.
Catatan Aprindo serupa dengan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 20 Agustus 2025. Bapanas mencatat penurunan harga beras medium dan premium di 13 provinsi, semisal Aceh, Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.