Pentingnya kolaborasi investasi dan transfer teknologi antarnegara untuk memperkuat pembangunan berkelanjutan.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Hussein Fadlulloh, menegaskan pentingnya kolaborasi investasi dan transfer teknologi antarnegara untuk memperkuat pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ia menyebut, kerja sama menjadi kunci mendukung agenda hilirisasi yang saat ini menjadi prioritas nasional.
“BRICS (kelompok negara berkembang) dapat mendorong terciptanya kesempatan kerja sama investasi dan transfer teknologi antara Indonesia dan negara-negara anggota BRICS lainnya, khususnya untuk mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah,” ujar Hussein, dikutip Sabtu (7/6).
Politisi muda dari Partai Gerindra ini menilai, agenda hilirisasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan teknologi mutakhir dan alih pengetahuan dari negara-negara mitra strategis. BRICS, menurutnya, berpotensi menjadi mitra ideal dalam proses tersebut.
“Kolaborasi yang inklusif dalam BRICS akan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional sekaligus membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Hussein juga menekankan kerja sama lintas negara dalam kerangka BRICS seharusnya diarahkan pada prinsip saling menguntungkan dan pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).