“El Chapo” Guzman menjalani hukuman seumur hidup di penjara dengan keamanan maksimum di Colorado.
Joaquín “El Chapo” Guzmán bukanlah nama asing dalam dunia kriminal internasional. Sebagai mantan pemimpin kartel Sinaloa, El Chapo dikenal sebagai salah satu gembong narkoba paling ditakuti dan paling licin di Meksiko. Ia pernah kabur dari penjara dengan cara yang spektakuler, hingga akhirnya diekstradisi ke Amerika Serikat pada 2017 dan divonis penjara seumur hidup karena serangkaian kejahatan berat, termasuk penyelundupan narkoba dalam skala besar, pencucian uang, dan pembunuhan.
Kini, bayang-bayang El Chapo kembali mencuat ke ruang sidang Amerika Serikat. Putranya, Joaquín Guzmán López (38), tengah menghadapi persidangan atas lima dakwaan perdagangan narkoba, konspirasi, dan pencucian uang. Namun, jaksa federal AS memastikan bahwa mereka tidak akan menuntut hukuman mati terhadap Guzmán López meski ada dakwaan yang memungkinkan hal itu.
Dalam dokumen satu kalimat yang diajukan ke pengadilan Chicago pada 23 Mei, jaksa menyatakan bahwa mereka tidak akan mencari hukuman mati jika Guzmán López terbukti bersalah. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai alasan di balik keputusan tersebut.
Pengacara Guzmán López, Jeffrey Lichtman, menyambut baik keputusan tersebut. “Ini adalah keputusan yang tepat,” kata Lichtman dalam pernyataannya melalui email. Ia menambahkan bahwa kliennya berharap bisa segera menyelesaikan tuduhan yang menjeratnya.
Joaquín Guzmán López didakwa bersama tiga saudaranya yang dikenal sebagai “Los Chapitos” – sebutan untuk anak-anak El Chapo – yang disebut mengambil alih kendali Kartel Sinaloa setelah sang ayah dijebloskan ke penjara. Keempatnya diduga melanjutkan operasi gelap jaringan narkoba lintas negara, yang menyuplai kokain, heroin, dan fentanil ke berbagai penjuru Amerika Serikat.