Peristiwa

PM Malaysia: Junta militer Myanmar dan oposisi akan perpanjang gencatan senjata

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, yang bertemu dengan Anwar untuk pertemuan bilateral pada tanggal 17 April, juga mendorong keterlibatan lebih lanjut dengan Myanmar.

Jumat, 18 April 2025 14:33

Pihak yang berkonflik di Myanmar bersedia memperioritaskan suplai bantuan kemanusiaan pascagempa bumi akhir maret lalu. Untuk itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibarahim mengatakan, baik pemerintah junta militer di negara itu dan oposisi utama mengindikasikan niat untuk memperpanjang gencatan senjata. 

Datuk Seri Anwar, yang juga ketua blok regional Asean, mengungkapkan hasil pembicaraan yang telah diadakannya sejak 17 April dengan kepala junta militer Myanmar dan perdana menteri pemerintahan bayangannya dalam upaya penjangkauan yang langka.

"Akan ada gencatan senjata dan tidak ada provokasi yang tidak perlu, karena jika tidak, seluruh upaya kemanusiaan akan gagal," kata Anwar kepada wartawan di ibu kota Thailand.

“Pertukaran informasi awal saya dengan Perdana Menteri SAC (Dewan Administrasi Negara) dan NUG (Pemerintah Persatuan Nasional) sangat berhasil,” imbuhnya, merujuk pada kepala junta Min Aung Hlaing.

Selain pertemuannya dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing di Bangkok pada 17 April, Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa ia juga berbicara pada 18 April dengan pemerintahan bayangan Myanmar, NUG, sebagai bagian dari upaya regional untuk melibatkan semua pihak dalam konflik tersebut.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait